Zikir dan Doa Sehabis Shalat Fardhu Sesuai Hadits Shahih
Apa yang Rasulullah baca sehabis shalat fardhu? Berikut ini zikir dan doa Rasulullah setiap sehabis shalat fardhu yang sesuai dengan hadits - hadits shahih. Semoga bisa menjadi tuntunan untuk kita semua, sehingga ibadah kita mendapatkan nilai di sisi Allah Azza wa Jalla.
1. Sehabis salam, Rasulullah membaca Istighfar 3x:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ (3x) اللَّهُمَّ
أَنْتَ السَّـلاَمُ، وَمِنْكَ السَّـلاَمُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَ لِ
وَالإِكْرَامِ
"Aku memohon ampun kepada Allah (3x). Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dari-Mu keselamatan, Mahasuci Engkau, wahai Rabb Pemilik keagungan dan kemuliaan." (Dibaca setiap selesai shalat wajib lima waktu).1
2. Membaca zikir
لاَإِلَهَ إِ لاَّ اللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ
الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَديْرٌ، اللَّهُمَّ لاَ
مَانِعَ لِـمَ أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُذَا
الْـجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
"Tiada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) melainkan hanya Allah Yang Mahaesa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau beri dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal shalih). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan." 2
لاَإِلَهَ إِ لاَّ اللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ
الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَديْرٌ. لاَحَوْلَ وَلاَ
قُوَّةَ إِ لاَّ بِا اللهِ، لاَإِلَهَ إِ لاَّ اللهُ، وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ
وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَإِلَهَ إِ لاَّ اللهُ
مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهُ الْكَافِرُونَ
"Tiada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) melainkan hanya Allah Yang Mahaesa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tiada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) melainkan hanya Allah. Kami tidak beribadah kecuali kepada-Nya. Bagi-Nya nikmat, anugerah dan pujian yang baik. Tiada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) melainkan hanya Allah, dengan memurnikan ibadah hanya kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya."3
لاَإِلَهَ
إِ لاَّ اللهُ
وَحْدَهُ لاَ
شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ يُـحْيِى وَيُـمِيْتُ وَهُوَ عَلَى
كُلِّ شَيْئٍ قَديْرٌ
"Tiada
Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) melainkan hanya Allah Yang Mahaesa,
tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan, dan bagi-Nya segala pujian. Dia-lah
yang menghidupkan (orang
yang
sudah mati atau memberi ruh janin yang akan dilahirkan) dan yang mematikan.
Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu." (Dibaca
10x
setiap
selesai shalat Maghrib
dan
Shubuh).4
اَللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ
عِبَدَتِكَ
"Ya
Allah, tolonglah aku untuk berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, serta
beribadah dengan baik kepada-Mu."5
3. Kemudian membaca doa:
Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Yang selamat dari kejelekan-kejelekan, kekurangan-kekurangan dan kerusakan-kerusakan) dan dari-Mu as-salaam (keselamatan), Maha Berkah Engkau Wahai Dzat Yang Maha Agung dan Maha Baik.” (HR. Muslim)
4. Membaca Tasbih (33x), Tahmid (33x), Takbir (33x), Tahlil (1x)
سُبْحَانَ
اللهِ
(33x) الْـحَمْدُ
اللهِ (33x) اللهُ
اَكْبَرُ (33x)
"Mahasuci
Allah." (33x) "Segala puji bagi Allah." (33x) "Allah Mahabesar."
(33x)
Kemudian
untuk melengkapinya menjadi seratus, membaca:
لاَإِلَهَ إِ لاَّ اللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ
شَيْئٍ قَديْرٌ
"Tiada
Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) melainkan hanya Allah Yang Mahaesa,
tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala puji. Dia-lah Yang
Mahakuasa atas segala sesuatu."6
5. Lalu membaca doa:
6. Kemudian membaca surat al-Ikhlash, al-Falaq dan an-Naas setiap selesai shalat (fardhu).7
7. Membaca ayat Kursi setiap selesai shalat (fardhu).8
اللَّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى
ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
“Ya
Allah, tolonglah aku untuk berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, serta
beribadah dengan baik kepada-Mu.”6. Kemudian membaca surat al-Ikhlash, al-Falaq dan an-Naas setiap selesai shalat (fardhu).7
7. Membaca ayat Kursi setiap selesai shalat (fardhu).8
Tambahan pada shalat subuh:
Setelah
selesai shalat Shubuh membaca:
اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نِافِعًا،وَرِزْقً طَيِّبًا،وَعَمَلاً
مُتَقَبَّلاً
"Ya
Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal
dan amal yang diterima."9
"Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik, dan amalan yang diterima."
Sumber:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ
عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
"Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik, dan amalan yang diterima."
Sumber:
1. Muslim
no. 591 (135), Ahmad (V/275, 279), Abu Dawud no. 1513, an-Nasa-i III/68, Ibnu
Khuzaimah no. 737, ad-Darimi I/311 dan Ibnu Majah no. 928 dari Sahabat Tsauban
رضي الله عنه.
Penjelasan:
Tidak boleh ditambah-tambah dengan kata: وَ إِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِا السَّلاَمِ وَ
أَدْخِلْنَا جَنَّةَ دَارُ السَّلاَم
bacaan ini tidak ada asalnya dari Nabi صلى الله عليه وسلم
(Lihat Misykaatul Mashaabiih 1/303)
2.
HR.
Al-Bukhari no. 844 dan Muslim no. 593, Abu Dawud no. 1505, Ahmad IV/245, 247,
250, 254, 255, Ibnu Khuzaimah no. 742, ad-Darimi I/311, dan an-Nasa-i III/70,71
dari Mughirah bin Syu’hah رضي الله عنه.
3.
HR.
Muslim no. 594, Ahmad IV/4, 5, Abu Dawud no. 1506, 1507, an-Nasa-i III/59, Ibnu
Khuzaimah no. 740, 741.
4.
Nabi
صلى الله عليه وسلم
bersabda: "Barangsiapa setelah shalat Maghrib dan Shubuh
membaca:
لاَإِلَهَ إِ لاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَ
لَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَديْرٌ
Allah
akan tulis setiap satu kali 10 kebaikan, dihapus 10 kejelekan, diangkat 10
derajat, Allah lindungi dari setiap kejelekan, dan Allah lindungi dari godaan
syaitan yang terkutuk." (HR. Ahmad IV/227, at-Tirmidzi no. 3474). At-Tirmidzi
berkata: "Hadits ini hasan gharib shahih." (Lihat Shahiih at Targhiib wat
Tarhiib I/322-323 no. 474, 475, dan no. 477, Zaadul Ma'aad I/300-301,
dan Silsilah al-Al-Haadiits ash-Shahiihah no. 113, 114 dan no.
2563)).
5.
HR.
Abu Dawud no. 1522, an-Nasa-i III/53, Ahmad V/ 245 dan al-Hakim (1/273 dan
III/273) dan dishahihkan-nya, juga disepakati oleh adz-Dzahabi, yang mana
kedudukan hadits itu seperti yang dikatakan oleh keduanya, bahwa Nabi
صلى الله عليه وسلم
pernah memberikan wasiat kepada Mu'adz agar dia mengucapkannya di setiap akhir
shalat.
6.
“Barangsiapa
membaca kalimat tersebut setiap selesai shalat, akan diampuni kesalahannya,
sekalipun seperti buih di lautan." (HR. Muslim no. 597, Ahmad II/371, 483, Ibnu
Khuzaimah no. 750 dan al-Baihaqi II/187)
7.
HR.
Abu Dawud no. 1523, an-Nasa-i III/68, Ibnu Khuzaimah no. 755 dan Hakim I/253.
Lihat pula Shahiih at-Tirmidzi II/8. Ketiga surat tersebut dinamakan
al-Mu'awwidzaat, lihat pula Fat-hul Baari IX/62.
8.
"Barangsiapa
membacanya setiap selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya masuk Surga
selain kematian." HR. An-Nasa-i dalam 'Amalul Yaum wal Lailah no. 100 dan
Ibnus Sunni no. 124, dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani dalam Shahiihul
Jaami' dan Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah II/697 no.
0 comments:
Post a Comment