Kiat Mudik Selamat dan Mendapatkan Pahala dari Allah




Masya Allah, perkara mudik suatu perkara yang rutin dilakukan oleh umat muslim di Indonesia ketika memasuki Lebaran. Mudik atau dalam bahasa arab disebut "SAFAR". Safar atau mudik juga bisa jadi Ibadah dalam konteks ketika kita mengikuti apa yang Rasulullah ajarkan ketika mudik. Safar atau mudik sesuatu yang dianjurkan ketika niat dan tujuannya baik tidak menyimpang dari syariat agama Islam. Bahkan Islam emngatur sendiri hukum tentang safar, mulai dari shalat ketika safar, puasa ketika safar,doa - doa ketika safar, dan lain - lain.
Apa saja nasehat Rasulullah ketika akan dan sedang melakukan safar atau mudik?

1. Agar menjadi ibadah, perbaiki niat yang baik mengharap ridha Allah, silaturrahim ke orang tua dan sanak saudara atau ziarah ke teman

2.  Menyelesaikan segala urusan dunia sebelum safar atau mudik, seperti: hutang, titipan, wasiat, dan lain-lain. Tujuannya, apabila sesuatu terjadi kita tidak meninggalkan hutang urusan dunia

3. Sholat Sunnah 2 Rakaat Sebelum & Sesudah Safar (Mudik)

"Jika engkau keluar dari rumahmu maka lakukanlah shalat dua rakaat yang dengan ini akan menghalangimu dari kejelekan yang berada di luar rumah. Jika engkau memasuki rumahmu maka lakukanlah shalat dua rakaat yang menghalangimu dari kejelekan yang masuk ke dalam rumah" (HR. Al-Bazaar)

4. Lakukan Safar Dengan Rombongan Atau Berkelompok

"Seandainya manusia mengetahuai apa - apa saja yang ada pada safar sendirian sebagaimana yang aku ketahui, maka seorang musafir tidak akan melakukan safar pada malam hari sendirian" (HR. Bukhari)

5. Disunnahkan Safar (Mudik) Pada Malam Hari

"Hendaklah kalian melakukan perjalanan pada malam hari (tatkala safar) karena bumi ketika itu dilipat (dipendekkan) pada malam hari" (HR. Abu Dawud)

6. Takbir Ketika Mendapatin Jalan Yang Menanjak, Tasbih Ketika Mendapati Jalan Yang Menurun

"Dulu apabila kami (berjalan) naik, kami bertakbir, dan apabila turun kami bertasbih" (HR. Bukhari)

7. Dianjurkan Melakukan Jama' Qashar Shalat Dan Meninggal Shalat Rawatib Kecuali Qobliyah Subuh

"Saya pernah menyertai Rasulullah shallahu álaihi wa sallam ketika safar, Beliau tidak shalat lebih dari 2 rakaat, hingga Allah mewafatkan Beliau. Saya pernah menyertai Abu Bakr ketika safar. Beliau tidak shalat lebih dari 2 rakaat, hingga Allah mewafatkan Beliau" (HR. Musllim)

Dalam hal ini hanya shalat - shalat yang boleh di qashar saja, adapun shalat subuh dan magrib tidak boleh di qashar.

8. Memperbanyak Doa Ketika Safar

"Tiga doa yang tidak akan ditolak: doa orang tua untuk anaknya, doa orang yang sedang puasa, dan doa orang yang sedang safar" (HR. Al - Baihaqi)

Maka ketika safar atau mudik adalah kesempatan kita untuk banyak berdoa karena termasuk saat yang mustajab untuk berdoa.

Semoga bermanfaat dan di dapat diamalkan, sehingga apa yang kita lakukan menjadi amal sholeh bekal ke akhirat. Nikmat di Dunia Nikmat di Akhirat







0 comments:

Post a Comment