Akankah Palestina Akan Meraih Kemenangan?
Oleh DR Bachtiar Nasir
Alaisash shubhu biqoriib?
Bersiaplah untuk bangkit!
Apa yang dilakukan CIA hampir mirip temuannya dengan Rusia; bahwa tahun 2020 akan hadir sebuah peradaban baru, yang terbentang dari sebelah timur Cina sampai sebelah barat Samudera Atlantik. Peradaban baru itu bernama Khilafah Islamiyah”
Umat sedang dalam keguncangan yang sangat. Fitnah menyeruak, dada berdebar tidak tahu musibah apa lagi yang akan datang. Pandangan manusia sedunia tertuju pada media-media bohong yang membuat kebenaran menjadi penjahat, dan menggelari kejahatan sebagai pahlawan.
Kita sedang hidup dalam salah satu siklus sejarah. Kita sebagai umat Islam hari ini sedang berada di titik jenuh keterpurukan, lalu akan terbitlah dari kegelisahan intelektual umat ini,didukung dengan tekanan dari segala lini, yang mengakibatkan Umat Islam ini bangun dari tidurnya dan bergerak menuju kedewasaan cara berpikir.
Musuh Islam takut dengan bangunnya kekuatan Umat Islam sedunia secara kolektif. Seperti dikatakan oleh tokoh Israel David Ben Gurion, “Kami tidak takut atas sosialis, kami tidak takut revolusi-revolusi, ataupun demokrasi di wilayah Arab ini, kita hanya takut Islam sebagai rakasa yang tidur lama bangun kembali dari tidurnya dan mulai gelisah.”
Tahun 2015 ini menjadi saksi adanya rentetan kegelisahan intelektual Umat Islam yang ditandai dengan konferensi-konferensi berskala internasional, maraknya Islam menjadi bahan perbincangan semua kalangan sebagai solusi keterpurukan ekonomi, sosial bahkan sistem bernegara. Dengan munculnya Turki sebagai Negara maju yang demokratis, modern dan sejahtera membuka pemahaman baru bagi masyarakat dunia bahwa Umat Islam sedang on the way menuju kebangkitannya.
Al-Aqsha Sebagai Simbol Kemenangan
Beberapa saat yang lalu, penulis bertemu dengan Syaikh Umar dari Gaza, beliau datang sembari mengabarkan kondisi kekinian jalur Gaza dan Palestina secara umum. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, kini Pejuang Palestina HAMAS sedang dalam kondisi siaga, mereka menyiapkan segala perlengkapan terbaik untuk menghadapi Israel.
Yang menarik adalah, kini dalam setiap kampanye HAMAS dan parade pejuang kemerdekaan Palestina, mereka meneriakkan slogan ‘Wa’dul Akhirah”, atau ‘janji terakhir’ mengutip firman Allah di surat Al-Isra’ ayat 7 :
فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الآخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat (janji terakhir) hukuman bagi kejahatan yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.
Pejuang Palestina menyuarakan sebuah slogan hebat yang bermakna tinggi, bahwasanya kemenangan Umat Islam atas Israel dan sekutunya semakin dekat, dan waktu-waktu kini adalah saat terbaik dalam merobohkan supremasi Israel di Timur Tengah, khususnya Palestina. Hingga akan datang suatu hari nanti, duri bernama Israel yang menancap di jantung dunia islam akan tercabut, dan hilang selama-lamanya.
Situasi kekalahan Israel semakin nyata dengan meningkatnya jumlah anggota parlemen (Knesset) Israel yang seperenamnya berasal dari partai anti Zionisme. Dengan terpilihnya kembali Benyamin Netanyahu sebagai Perdana Menteri Israel, posisi Israel akan semakin muram, karena track record Benyamin Netanyahu buruk, terlalu banyak kasus yang dia lakukan yang mencoreng Israel di mata Internasional.
Slogan Wa’dul Akhirah Hamas dan Iringan Kebangkitan Islam
Mengapa pejuang Palestina mengemukakan slogan besarnya yang berjudul ‘Wa’dul Akhirah’? Itu bukan semata-mata hentakan yang akan membuat takut Israel. “Wa’dul Akhirah” adalah sesuatu yang bermakna dalam dan sesuai dengan keadaan dunia Islam hari ini, yang sedang merangkak “bangun dari tidur panjangnya, dan bersiap menguasai dunia”, kata salah satu orientalis barat, Murad W. Hoffman.
Selaras dengan tren kebangkitan Islam ini, saat ini banyak bermunculan sebuah wacana umat Islam sedunia untuk melebur sekat-sekat geografi menjadi satu kesatuan Uni yang mengayomi dunia Islam secara keseluruhan. Belum lagi menalar logika dari hadist Nabi Muhammad, disertai faktor-faktor bahwa dunia Islam akan bangkit, dan agenda terbesarnya adalah : Membebaskan Masjid Al-Aqsha!
Jika Khilafah Utsmani Runtuh 1924, Seratus Tahun Kemudian Adalah 2024
Diriwayatkan oleh Al-Imam Abu Daawud As-Sijistaaniy rahimahullah :
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ الْمَهْرِيُّ أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي أَيُّوبَ عَنْ شَرَاحِيلَ بْنِ يَزِيدَ الْمُعَافِرِيِّ عَنْ أَبِي عَلْقَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ فِيمَا أَعْلَمُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ لِهَذِهِ الْأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِينَهَا
“Telah menceritakan kepada kami Sulaimaan bin Daawud Al-Mahriy, telah mengkhabarkan kepada kami Ibnu Wahb, telah mengkhabarkan kepadaku Sa’iid bin Abi Ayyuub, dari Syaraahiil bin Yaziid Al-Mu’aafiriy, dari Abu ‘Alqamah, dari Abu Hurairah –radhiyallaahu ‘anhu-, yang mana aku mengetahuinya dari Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah akan membangkitkan untuk umat ini di setiap awal 100 tahun, seseorang yang akan memperbaharui agama ini.”
Kita telah banyak membaca sejarah, tentang naik turunnya peradaban Islam, dan terang benderangnya zaman kedaulatan Umat Islam. Termasuk tahun 1924, di tanggal 3 Maret, adalah sebuah momentum kejatuhan yang pilu, Khilafah Utsmaniyah secara resmi digulingkan, dihapus dari muka bumi dan diganti dengan Negara sekuler bertajub ‘Republik Turki’ karangan Mustafa Kamal Pasha.
Mari menalar, jika kita mentadabburi hadist Nabi yang memuat siklus sejarah ini, lalu kita menarik garis waktu dari 1924 menuju seratus tahun berikutnya, maka kita dengan mudah akan sampai pada angka yang nyata : tahun 2024. Di tahun itu, kemungkinan yang akan terjadi adalah gelombang puncak kesadaran Umat Islam untuk bangkit dari tidur panjangnya, setelah seratus tahun sebelumnya menjadi korban imperialisme dan permainan perang. Dan tentunya, bentuk konkret kematangan Umat Islam sebagai sebuah peradaban akan terwujud dengan menjalankan agenda besar : Pembebasan Al-Aqsha!
Syaikh Ahmad Yasin: Umur Israel Tidak Akan Lebih Dari 70 Tahun
Bani Israel pernah menguasai Palestina ketika mereka beriman, dan Allah menganugerahkan kekokohan kekuasaan pada mereka selama beberapa puluh tahun, puncaknya di masa Nabi Sulaiman yang berkuasa 39 tahun (970-931 SM) . Lalu setelah mereka ingkar pada Allah sepeninggal Nabi Sulaiman, Allah mengirimkan azab berupa serangan Bangsa Babilonia dan Assuria, sehingga menyebabkan mereka berdiaspora (menyebar) di Babilonia.
Tentara Salib pula, pernah mencaplok Al-Quds dari genggaman Kaum Muslimin semenjak 1099 sampai 1187, 88 tahun lamanya. Namun berkat kecepatan tanggap para Ulama, kaum Muslimin segera bangkit menyiapkan generasi terbaiknya untuk membebaskan Al-Quds dari jeratan pasukan Salib. HIngga puncaknya di tahun 1187 Masehi, Shalahuddin Al-Ayyubi memimpin kaum muslimin memenangkan perang Hittin dan membuka kembali gerbang Al-Quds.
Kesimpulannya, sepanjang sejarah Palestina, musuh-musuh Islam hanya bisa menguasai Palestina secara utuh dalam rentang zaman yang terbilang pendek. Sedangkan umat Islam selalu memiliki waktu panjang dalam melindungi Palestina. Itulah yang membuat Syaikh Ahmad Yasin berkesimpulan, “Umur Israel tidak akan lebih dari 70 tahun”, dan perkataan beliau sesuai dengan siklus sunnatullah dalam sejarah Palestina.
Sekarang mari menghitung, jika Israel resmi menjadi penjajah tahun 1948, dan kita menarik garis waktu sampai 70 tahun kedepan, maka kita akan sampai dengan mudah di angka yang nyata : tahun 2018. Jadi, apa yang dilakukan Hamas dalam parade militernya hari ini, dan pernyataan mereka bahwa tahun 2016 adalah perang terbesar antara Pejuang Palestina melawan Israel adalah sesuai dengan siklus sejarah. Karena setelah tahun-tahun itu, Israel akan memulai masa-masa terakhirnya sebagai sebuah Negara, lalu bangkrut dan terhapuslah Israel dari peta dunia.
Riset Amerika Dan Rusia Tentang Terbitnya Peradaban Baru Bernama Khilafah Islamiyah
Ada satu pembahasan yang sangat menarik untuk dikaji. Yaitu tentang kajian Departemen Pertahahanan Nasional Amerika Serikat yang dipresentasikan kepada Barrack Obama. Mereka menyimpulkan dari hasil riset mereka, bahwa pada tahun 2025 menurut ilmu futurology mereka, tidak bisa tidak, akan berdiri Khilafah Islamiyah yang bersifat besar dan kolektif di dunia Islam. Namun mereka masih belum tahu khilafah itu akan diawali dari negara mana.
Menurut statistik politik, militer dan ekonomi Amerika Serikat dan dunia Internasional, mereka melihat bahwa proyeksi dunia masa depan menunjukkan umat Islam akan mengerucut menjadi peradaban yang terpusat. Maka, sebagai Negara yang tidak ingin memiliki saingan kompetitor, Amerika Serikat tentu sangat mengkhawatirkan hal itu terjadi.
Ditambah lagi, ternyata apa yang menjadi hasil kesimpulan CIA hampir mirip temuannya dengan Rusia. Kedua Negara ini sama-sama menemukan bahwa tahun 2020, akan lahir sebuah peradaban baru yang terbentang dari sebelah timur Cina, sampai barat samudera Atlantik. Peradaban baru itu bernama Khilafah Islamiyah. Pernyataan itu bukan tidak dengan bukti. Turki sebagai wakil Negara Islam kini telah menjadi kekuatan ekonomi baru di Eropa, dan diperkirakan akan menjadi Negara terkuat di Eropa tahun 2025.
Belum selesai di perkiraan tahun 2025, Turki telah merencanakan sebuah mimpi besar untuk menjadi Negara Super Power di tahun 2095, sesuatu yang benar-benar visioner, namun didukung dengan realitas di lapangan. Dan ini akan menjadi model Negara Muslim yang demokratis, modern juga sejahtera rakyatnya.
Al-Aqsha Akan Bebas 10 Tahun Lagi?
Sinyal-sinyal yang datang beruntun dari riset ahli dan juga hadist nabi semakin menguatkan kita bahwa perjuangan kaum muslimin untuk membebaskan kembali Masjid Al-Aqsha tidaklah menunggu waktu yang lama lagi. Jangankan kaum muslimin, para ahli dan Departemen Pertahanan Negara-negara super power hari ini pun telah memprediksikan jatuhnya Israel dalam waktu dekat, terbitnya model negeri Islam yang modern dan sejahtera, juga dimulainya kesadaran masyarakat dunia Islam untuk meleburkan dirinya dalam satu sistem raksasa bernama khilafah, sebagai solusi dan pengulangan siklus sejarah.
Maka, bukan tidak mungkin 10 tahun ke depan adalah masa-masa terberat umat Islam sedunia untuk berjuang menyatukan fikrah dan membebaskan diri dari pengaruh asing, karena semakin nyata aroma kebangkitan Islam, semakin gencarlah musuh-musuh Islam menghantam dunia Islam agar kesadaran umat ini kembali tertunda.
Al-Aqsha bebas adalah janji Allah. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah kita akan masuk dalam daftar nama Pejuang pembebasannya? Atau malah menjadi orang-orang lalai yang terpaku bahkan acuh pada isu Palestina? Semuanya ditentukan hari ini, detik ini, setelah pembaca menyelesaikan tulisan ini, mari berkontribusi. Kemenangan telah dekat!
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa…” (An-Nuur : 55)
0 comments:
Post a Comment