Perhatikan Alfatihah Anda, Ada Dialog Anda Dengan Allah Azza wa Jalla Di Setiap Ayat
Perhatikanlah bacaan surah Al-Fatihah anda, karena itu adalah rukun dalam shalat. tidak baiknya bacaan akan mengurangi nilai kesempurnaan shalat bahkan membuat shalat tidak sah.
Di antara keutamaan surat al-Fatihah adalah apa yang disebutkan dalam hadits qudsi, bahwa Allah Subhaanahu wata'ala berfirman, "Aku membagi shalat antara diri-Ku dan hamba-Ku menjadi dua bagian, dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta"
Yang dimaksud dengan 'shalat' di sini adalah surat al-Fatihah, karena surat al-Fatihah merupakaan bacaan shalat, sedangkan secara bahasa shalat artinya doa, dan surat al-Fatihah penuh dengan doa.
Maksud dari membagi surat al-Fatihah menjadi dua ialah karena surat al-Fatihah terdiri dari tujuh ayat, sehingga tiga setengah ayat bagi Allah Subhaanahu wata'ala dan tiga setengah ayat sisanya untuk Si hamba.
Lanjutan hadits qudsi tadi mengatakan :
Jika Si hamba membaca, (الْمد لله رب العالميْ ) "Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam"
Allah Subhaanahu wata'ala menjawab, (حْدنِ عبدي ) "Hamba-Ku memujiku".
Jika Si hamba membaca, (الرحْن الرحيم ) "Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang".
Allah Subhaanahu wata'ala menjawab, (أثنى علي عبدي ) "Hamba-Ku menyanjung-Ku".
Jika Si hamba membaca, (مالك يوم الدين ) "Yang menguasai di hari Pembalasan"
Allah Subhaanahu wata'ala berfirman: (مجهدنِ عبدي ) "Hamba-Ku mengagungkan-Ku".
Jika berkata, (إياك نعبد وإياك نستعيْ ) "Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan"
Allah Subhaanahu wata'ala berfirman, (هذا بينِ وبيْ عبدي، ولعبدي ما سأل ) "Inilah yang terbagi antara Aku dan hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta".
Bagian pertama ayat ini "اياك نعبد" (Hanya kepada-Mu kami beribadah) adalah bagian Allah Subhaanahu wata'ala, sedangkan kelanjutannya "واياك نستعين" (Dan hanya kepada-Mu lah Kami meminta pertolongan) adalah bagian Si hamba.
Mulai dari bagian terakhir ayat ini sampai akhir surat adalah bagian Si hamba yang berupa doa dan permintaan. Adapun dari awal surat sampai bagian pertama ayat ini adalah milik Allah Subhaanahu wata'ala yang berupa puji-pujian.
Ini dengan jelas menunjukkan keagungan surat ini.
Kelanjutan haditsnya :
Jika seorang hamba berkata, "Tunjukilah Kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; dan bukan (jalan) mereka yang dimurkai serta bukan (pula jalan) mereka yang sesat".
Allah Subhaanahu wata'ala berfirman, "Inilah bagian hamba-Ku, dan baginya apa yang ia minta".
Oleh sebab itu, hendaknya kita membaca Al-Fatihah secara tartil dan tenang, tidak tergesa - gesa. Karena setiap ayat yang kita baca dijawab oleh Allah Azza wa Jalla. Hal ini berlaku di dalam sholat maupun diluar sholat.
0 comments:
Post a Comment